Disinilah rahasia Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner. Dalam mengembangkan usaha kuliner, sangat memungkinkan bagi para pengusaha untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain. Kolaborasi ini nantinya akan membutuhkan badan usaha untuk berbagi hasil.
Sistem bagi hasil usaha kuliner ini dibuat berdasarkan kesepakatan dan hubungan antara kedua belah pihak yang bekerja sama. Kali ini kita akan berbicara tentang setiap bagian dari metode untuk membagikan hasilnya.
SISTEM DISTRIBUSI HASIL / Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner
Hubungan kerja sama antar badan usaha dalam suatu perusahaan dapat bermacam-macam. Cara pembagian keuntungan akan dipengaruhi oleh jenis hubungan dan kedudukan pelaku individu dalam perusahaan. Berikut adalah sistem bagi hasil berdasarkan hubungan dan kedudukan pelaku usaha dalam perusahaan:
1. INVESTOR DAN ASOSIASI
Salah satunya adalah investor yang juga seorang karyawan. Dalam situasi ini, mitra bisnis adalah seseorang yang memberikan modal, tetapi juga menjadi mitra aktif. Ini berarti bahwa investor juga bekerja pada pengembangan dan pengelolaan bisnis.
Jika hubungan kerjasama diatur sedemikian rupa, pembagian hasil melibatkan dua hal, yaitu pembagian modal dan upah dari kerja yang dilakukan.
Jadi setiap orang mendapat uang dari dua sumber ini. Pembayaran dividen adalah hasil dari pendapatan kotor dikurangi investasi bisnis dan biaya operasional. Itu kemudian didistribusikan sesuai dengan bagian dari modal yang diberikan.
2. INVESTOR EKUITAS / PEMODAL UNTUK SAHAM
Ada juga jenis kemitraan bisnis di mana pihak terkait tidak dapat menjadi karyawan. Seorang mitra hanya mengambil peran sebagai pemegang saham atau juga dikenal sebagai investor.
Dalam hubungan kerja sama ini, pembagian hasil hanya meliputi nilai dividen dari modal yang ditempatkan. Artinya mitra tidak menerima gaji karena bukan karyawan aktif di perusahaan.
3. INVESTOR BERUPA UTANG
Sistem kuliner bagi hasil keuntungan perusahaan juga berbeda bagi dua pihak yang bekerja sama sebagai debitur dan kreditur. Dalam jenis hubungan kerja sama ini, ekuitas akan dianggap sebagai hutang. Seperti sistem utang pada umumnya, peminjam harus membayar dengan mengangsur atau mengangsur sesuai kesepakatan dan jangka waktu yang telah ditentukan.
TIPS Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner Agar HASIL Lebih EFEKTIF
Pelaku usaha harus memperhatikan sistem bagi hasil ini semaksimal mungkin. Bagi hasil harus efektif agar tetap ada keuntungan yang dimiliki secara pribadi. Perusahaan juga harus berkinerja baik agar pembagian keuntungan dapat dilakukan berdasarkan perjanjian yang ada. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan oleh perusahaan:
1. BERSAMA PERJANJIAN KERJASAMA
Untuk distribusi hasil perusahaan yang efektif, sangat penting untuk menyetujui terlebih dahulu. Dalam perjanjian ini harus jelas jenis kerjasama yang diberikan. Selain itu, perlu juga disebutkan berapa besar bagi hasil menurut bentuk kerjasama. Kontrak harus disetujui dengan bukti yang sah.
2. GUNAKAN AKUNTANSI / PEMBUKUAN
Pastikan Anda menyimpan buku bisnis yang jelas dan akurat. Jika sulit melakukan pembukuan secara manual, gunakan aplikasi akuntansi yang akan memudahkan pekerjaan Anda. Akuntansi ini akan membuat arus kas bisnis lebih jelas dan lebih mudah dievaluasi jika pembagian hasil tidak seperti yang diharapkan.
3. TETAPKAN TUJUANMU / TARGET
Tetapkan target bulanan agar Anda dapat menentukan dengan jelas pembagian hasil antar mitra bisnis. Jika nantinya pendapatan tidak mencapai target, maka perlu didiskusikan bagaimana sistem distribusinya. Evaluasi juga harus dilakukan jika target tidak tercapai. Demikian juga dengan penerapan sistem bagi hasil dalam usaha kuliner antar mitra yang bekerjasama.
Sebuah bisnis kuliner dapat berjalan dengan efisien dan memberikan hasil terbaik jika ada kerjasama yang baik dalam proses pengelolaannya. Pastikan Anda terus memantau kondisi keuangan perusahaan untuk mencapai target distribusi keuntungan yang diharapkan.
Baca Juga : Mengenal Bisnis Kuliner Gudeg Yu Djum Yogyakarta Kuliner Khas Kota Pelajar