Mungkin Anda pernah mendengar “The Right Man in The Right Place” – perumpamaan orang-orang yang bekerja dalam tim itu seperti bangunan rumah yang memiliki banyak bagian. Mulai dari atap sampai tanaman rambat di halaman punya fungsinya masing-masing. Tidak semua harus menjadi atap yang terkena panas atau hujan demi melindungi bagian lainnya. Tidak semua harus menjadi tiang penyangga yang kuat.
Tidak juga semua harus menjadi pagar yang terekspose dunia luas, melindungi para penghuni rumah dari luar. Tapi, perlu ada yang menjadi pintu dan jendela yang mengatur sirkulasi. Ada pula yang menjadi batu bata dan fondasi yang walaupun mereka tidak kelihatan. Tanpa adanya dua hal itu, apa jadinya sebuah bangunan?
Tidak hanya tentang hal yang besar, sebuah bangunan rumah dengan segala kelengkapannya juga perlu unsur penunjang yang kecil dan tampak sepele seperti sekrup, paku, bahkan rumput di halaman. Tapi, semua yang kecil-kecil itu, ternyata ada perannya masing-masing.
Pembagian Kerja Berdasarkan Kemampuan
Setiap manusia memiliki keunikannya masing-masing. Karakter yang berbeda satu dengan yang lain membuat mereka tidak bisa diseragamkan. Ketika memasuki topik pembicaraan soal teamwork, pembagian kerja berdasarkan kemampuan mereka mutlak diperlukan. Untuk mencapai tujuannya dan menghindari kesalahan pengelolaan SDM, maka diperlukan prinsip the right man in the right place.
Dalam pengertian yang sederhana, the right man in the right place adalah menempatkan orang sesuai keahliannya. Suatu tim akan mampu bergerak lebih cepat kalau orang di dalamnya mengurusi hal-hal sesuai keahliannya.
Konsep ini sangat mudah dikatakan tapi kenyataannya tidak selalu mudah diterapkan. Masih banyaknya karyawan di kantor yang merasakan tidak cocok dengan tugas yang diberikan atau atasan yang kurang proporsional dalam memberi tugas menunjukkan kalau gagasan the right man in the right place—bahkan ditambah in the right time, bukan hal sepele.
Bisa Fleksibel dan Merasa Tenang dalam Bekerja
Beberapa situasi memang bisa saja menemukan orang yang fleksibel, yang terlihat bisa diandalkan untuk mengerjakan tugas-tugas di luar bidangnya. Tapi apakah yang seperti itu bisa berlangsung lama? Dan apakah semua orang bisa fleksibel dan menyesuaikan diri dengan cepat? Apakah orang yang berada tidak pada the right place-nya merasa tenang dalam bekerja? kemungkinan besar mereka juga kurang menikmati pekerjaan.
Dalam hal ini, diperlukan upaya untuk menilai dan menggali kompetensi seseorang untuk memahami nilai-nilai (values) yang ada pada dirinya, kemudian disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang tepat untuk masing-masing orang.